Jumat, 07 September 2012

"Yok, Belajar Bahasa Wong Pekalongan"



kampung halaman saya :))

Berkisah Menggunakan Bahasa Asli Pekalongan
Namun, Sudah saya terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
Monggo di baca, bagi yang mau belajar bahasa kampung kelahiran saya ini. cekidot..............>>>

Kamis, 06 September 2012

“Tentangmu, Tentangku, Tentang Kita”

Kau diam, ku berpura-pura diam

Kau cuek, ku berpura-pura cuek

Kau tak menyapa, ku tak akan pura-pura tak menyapa, tapi

Ku lakukan hal yang sama sepertimu

Takkan pernah ku menyapamu

Sebab kau juga tak pernah sedetikpun menyapaku

Kau pasti sesungguhnya sudah sadar akan hal itu,

Tetapi mengapa kau semena-mena dalam menjudge sikapku yang selalu dingin terhadapmu

Seolah-olah akulah yang acuh padamu,

Rabu, 05 September 2012

“Gue Diam Karena…,”


gue di beranda rumah

Prinsip Persahabatan Gue :
Sikap lo terbuka, sikap gue juga terbuka
Sikap lo tertutup, sikap gue juga tertutup

Karena gue ogah berkawan dengan orang yang nggak bisa menghargai keberadaan orang lain!
Kenapa gue diam?
Dan nggak banyak bicara?
Bukan karena gue malas berbicara, bukan pula karena gue tak peduli dengan keadaan, tapi gue diam karena sikap seseorang yang nggak pernah mengajak gue berbincang-bincang, menyapa gue pun nggak pernah coba?
Makanya gue, mending diam. Dari pada manyun, mending gue diam aje dah.
Aneh kan? Kalo tiba-tiba gue SKSD (Sok Kenal, Sok Deket) sama orang yang nggak pernah gue kenal, dan nggak pernah menyapa maupun berbincang-bincang sama gue?
Karena gue juga nggak mau kalo di bilang genit, atau SKSD-lah!
Tapi, gue SKSD-nya cuma sama sesama jenis karena batasannya sedikit doang dalam sudut pandang agama.
Lha kalo SKSD sama lawan jenis kan pasti ada banyak batasannya tho, karena bukan mahromnya.
Apalagi kalo bersahabat sama lawan jenis hingga menjadi akrab banget, ntar kalo jadi demen gimana tuh?

Senin, 03 September 2012

"Ketika...,"



Ketika semuanya benar-benar hilang, 

Masih adakah yang sanggup untuk tetap bertahan sekuat akar pohon yang menjalar hingga ke dasar bumi?

Ketika semuanya benar-benar hilang, 

Raga yang tak lagi dapat bergerak...,

"Kelambu Kehidupan"



Semua rasa sakit di hati terkoyak sudah..
Nurani ingin berkata ‘tidak’..
Namun, bibir telah terlanjur berkata ‘ya’..

Heuh, ingin sekali rasanya kembali pada waktu itu..
Ingin ku kembalikan dan