Kenapa Suka Nulis??

       Sungguh betapa asyiknya dan sangat menyenangkan menggoreskan tinta di kertas-kertas putih yang belum ada segores pun titik-titik. Ya, bagi yang gemar menuangkan rasa melalui pena dan melukiskan rasa itu dengan menuliskannya pada lembaran-lembaran kertas yang biasa disebut dengan buku ‘Diary’. Namun, kini banyak cara yang bisa dilakukan untuk menuangkan segala rasa tak hanya dengan menuliskannya di kertas. Namun, menuangkannya langsung melalui komputer or laptop or iPad, handphone, blogger/wordpress maupun web-web yang lain, dan di jejaring sosial seperti facebook dan twitter. Sungguh, menulis itu adalah sesuatu hal yang menyenangkan. Entah kita menulis tentang perasaan yang sedang dirasakan dalam diri kita, entah menulis tentang dunia pendidikan, politik, bisnis, dan lain sebagainya.

      Dan kini, menulis pun sudah bisa dijadikan sebagai profesi lho. Buktinya?

'Bermain' Analogi

Analogi #1 ~Potensi Manusia~

Orang yang memiliki potensi itu dianalogikan seperti buah. Dia akan kian berisi dan akan matang seiring berjalannya waktu. Dan bagi yang bisa mengelola potensinya itu, ia tidak hanya jadi buah yang siap santap saja, namun ia akan diolah terlebih dahulu sebelum disajikan dan disantap. Sedangkan seseorang yang sesungguhnya memiliki potensi namun tak bisa mengelolanya dengan baik, ia di ibaratkan seperti buah yang matang namun tak bisa disantap ataupun diolah karena sudah tak lagi laik tuk dikonsumsi karena mengalami pembusukan sebelum masa panen.

Ini menurutku, bagaimana menurutmu??

Langit Bertabur Bintang

Pekalongan, 1 April 2013

Pukul 22.15 WIB

Analogi #2 ~Ilmu~

Ilmu itu ibarat daun yang berguguran.

Sucikan Hati di Hari Fitri

Tiada celah terkotori

Tiada kata maaf menggantung

Semua menyadari kealfaan yang pernah diperbuat

Tanpa disadari air mata pun turut menyertai

Sungguh pemandangan yang penuh haru nan begitu terasa menyejukkan hati

Ketika anak-anak manusia saling mengakui kealfaan yang diperbuatnya

Dengan begitulah gugur segala dosa

Tentu hati kembali bak kain putih nan bersih tanpa noda setitik pun

Walau hati kembali bersih, ia tercipta bukan tuk kita kotori

Tetapi hati yang bersih itu tuk kita jaga

Ya..di jaga..jagalah hati agar tetap bersih dari noda

Ya..berhati-hatilah dengan noda, sebab noda itu bernama dosa

~ Happy Ied Fitri 1434 H ~

 

Tiada Beban Tanpa Pundak :')

                    Klik video ini

 “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat “ [Al-Baqarah: 214]

"Barangsiapa yang dikehendaki Allah kebaikan baginya, maka dia diuji (dicoba dengan suatu  musibah)" [HR. Bukhari]