Rabu, 29 Agustus 2012

“Ku Tak Tahu”


ilustrasi gambar

Kemarin..
Dalam heningnya sang malam.
Amat sunyi, amat senyap..
Suara jangkrik maupun suara
binatang malam lainnya pun tak terdengar.
Sungguh sepi.
Karna kala itu, hanya aku yang terjaga.
Ayah, ibu, dan semuanya tlah tenggelam dalam mimpinya masing-masing.
Kala itu, jiwaku terasa hampa dan terasa begitu dingin.

Ku tak tahu, rasa apakah itu?
Waktu pun seakan berhenti berdetik.
Jantungku pun seakan berhenti berdetak.
Otakku pun seakan  jadi beku tuk berfikir.

Yang ku lakukan hanya termenung dan sejenak terdiam.
Entah, ada suatu keanehan yang masuk ke dalam celah hatiku.
Namun, tiga puluh menit kemudian
Bulir-bulir putih bening pun tak terasa menetes dari mataku
Lama kelamaan kian derasnya mengalir.
Sungguh, aneh..., sangat aneh!
Dan kurasakan, hatiku terasa perih
Perih bagai kehilangan sesuatu yang teramat sangat berharga dalam hidupku.

Ku tak tahu, sungguh tak tahu
Mengapa ku terus menangis?
Tak tahu, sungguh ku tak tahu



Pekalongan, 27 Agustus 2012
Pukul 01:17 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar