Sabtu, 10 November 2012

Hidup Untuk-MU, Mati Untuk-MU



Judulnya hampir mirip dengan grup band musik terkenaI di negeri kita yaa.? Eiitss, tetapi hal ini nggak ada sangkut pautnya dengan judul lagu terbarunya NO*H band lho yaa..hhehee
Ehm, begini maksud ku memberikan judul tulisanku kali ini dengan judul diatas, karena ku memiliki persepsi tersendiri mengenai kita (sebagai hamba Allah sekaligus sebagai khalifah di muka bumi ini).
Kita tentu hidup haruslah memiliki tujuan dan arah untuk dapat menentukan jalan hidup yang tepat yang tak akan bisa menjerumuskan bukan? Oleh karena itu, hidup untuk-MU maksudnya kita hidup di dunia ini bukan tanpa sebab dan tak mungkin langsung ada kalau tidak ada yang menciptakan kita. Siapa yang menciptakan kita? Tentu hanya Tuhan kita, Allah Swt saja.

Tak ada yang lain yang dapat menciptakan kita dan seluruh alam semesta beserta isinya ini. Karena hidup di dunia untuk beribadah hanya menyembah Allah Ta’ala, tiada Tuhan selain DIA, dan tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Subhanallahu wa ta’ala. Kita juga harus mati dalam keadaan Islam, saat tarikan nafas terakhir kita haruslah mengingat Allah, ya hanya DIA saja yang kita ingat agar sakarotul maut yang kita alami dapat berjalan dengan mudah tanpa mengalami kesulitan dan tak terasa menyiksa sebab hanya ada nama Allah yang senantiasa di ingatan maupun di dalam hati kita. “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam” (QS.Ali-Imran : 102)

Sungguh untuk mati dalam keadaan Islam bukanlah perkara yang mudah bila kita tidak mempersiapkannya dari sekarang, namun jika kita telah mempersiapkan kematian dari sekarang InsyaAllah  dengan begitu dapat meninggal dalam keadaan Islam dan semoga kematian yang khusnul khotimah.Aamiin.., : ))

Pintaku pada-Mu ya Rabb :
Ya Allah permudahlah sakarotul mautku nanti
Ku mohon jangan ada lagi orang yang terbebani karena aku
Perindahlah akhir hayatku
Seperti Engkau memperindah awal hidupku
Ku mohon, jangan ada air mata yang menangisi kepergianku
Agar di saat ku menuju pintu yang memisahkan alam dunia dengan alam akhirat tak terasa lambat dan berat
Ya Allah, semoga kepergianku dapat mengembalikan cahaya Islam bersinar terang benderang
Terima kasih ya Rabbi, terima kasih ibu dan bapak, terima kasih kawan-kawanku yang tulus dan ikhlas berkawan denganku
Aku bersyukur, aku pernah datang, dan aku bahagia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar