Maafkan aku saudari-saudariku di
kos maemun, karena aku belum mampu menjadi suri tauladan yang patut untuk
kalian ikuti.
Maafkan aku kawan-kawanku, karena
aku belum mampu menjadi kawan yang menyenangkan yang mampu menghadirkan
keceriaan.
Maafkan kakak ya dek, karena
kakak belum mampu menjadi kakak yang baik buat dek Anis, adik kandungku
satu-satunya yang kakak sayangi karena Allah. Maaf, bila selama ini kakak
selalu overprotect terhadapmu, itu semua kakak lakukan semata-mata karena kakak
tak mau kamu terbawa oleh kawan-kawanmu yang pergaulannya jauh dari norma-norma
ke-Islaman. Mbak tak marah jika dek Anis selalu mengejek mbak sebagai kakak
yang cerewet, bahkan super cerewet dibandingkan kakak-kakak kawan-kawan adek. Kakak
cerewet karena untuk kebaikanmu, agar kamu tak salah dalam pergaulan maupun
menapaki langkah-langkah jalan hidup.
Maafkan anakmu pak, bu, karena
selama ini aku belum mampu menjadi anak yang patut untuk dibanggakan, aku hanya
selalu merepotkan kalian, tak ada yang bisa dibanggakan dari diriku ini. Aku
bersyukur, dan aku tak kecewa karena aku dititipkan Allah pada bapak dan ibu
yang menjadi orang tuaku di dunia maupun di akhirat kelak yang selalu
mendidikku dengan penuh cinta dan kasih sayang yang tak pernah berkurang
sedikitpun malah bapak dan ibu semakin menyayangi diriku.
Maafkan hamba ya Allah, ya
Rabbii..
Jika selama ini hamba tak patuh
terhadap perintah-Mu, hingga ada seruan-Mu yang terlalaikan maupun janji yang
tak tertunaikan.
Semoga kalian sudi memaafkan
segala salahku yang tak berkenan di hati kalian, karena aku hanyalah seorang
insan biasa yang takkan pernah bisa menjadi insan yang berhati malaikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar