Selasa, 03 Juli 2012

"KITA ADALAH KHALIFAH"

Ketahuilah!
Para malaikat pada mulanya masih meragukan kemampuan manusia untuk menjadi khalifah di bumi. Karena itu, Allah Yang Maha Adil, membuat sejenis perlombaan. Pesertanya Adam dan para malaikat. Kepada malaikat Allah berkata: “Sebutkan pada-Ku nama benda-benda itu?” Malaikat tidak mampu menjawab. Kemudian perintah yang sama diberikan kepada Adam, Adam mampu menyebutkan banyak nama-nama.
Jadi, Adam itu adalah diri kita juga. Maksudnya, apa yang dimiliki Adam juga dimiliki oleh kita semua. Adam pernah memenagkan perlombaan cerdas cermat, lawannya tidak tanggung-tanggung: para malaikat, sebagai keturunan Adam, kita adalah juara, syaratnya kita telah memiliki pengetahuan itu. Asal Anda mau, Anda juga bisa mendapatkan pengetahuan itu. Siapa yang mau?
Tapi, Anda juga harus tahu, ketika itu Iblis meragukan kemampuan manusia, dan ia berjanji akan mengganggu manusia. Tujuannya hanya satu, membuktikan bahwa manusia tidak becus menjadi khalifah. Jadi, begitu Anda gagal atau putus asa, Iblis akan tertawa: ”Tuh kan, gua bilang juga apa?”
INGATLAH selalu hal ini!
“Jangan biarkan dirimu berputus asa, karena
diseberang sana ada iblis yang berpesta mendengar keluh kesahmu.”

ilustrasi gambar
Renungilah:
Manusia diciptakan untuk menjadi wakil Tuhan di muka bumi ini. Sebuah jabatan yang berat. Jabatan yang berat pasti membutuhkan banyak kemampuan, pertanyaannya sekarang adalah apakah kemampuan Anda? Sebagian telah Anda temukan dalam kehidupan keseharian Anda, sekarang cobalah syukuri kemampuan Anda itu. Sedangkan kekurangan Anda secara perlahan harus Anda olah supaya menjelma sebagai kelebihan Anda juga.
Sebagai khalifah, Anda harus memiliki kemampuan untuk proaktif dan reaktif. untuk memahami sikap proaktif dan reaktif. Untuk memahami dari kebalikannya, yaitu sikap reaktif. Anda disebut reaktif, jika sifat, pikiran, dan tindakan Anda dipengaruhi oleh tindakan orang lain. Sementara sebagai calon khalifah, berarti harus menjadi proaktif, yang memiliki motto:
“Akulah sumber pendorong diriku sendiri. Akulah kapten hidupku. Aku bisa memilih sikap. Akulah yang bertanggungjawab atas kebahagiaan ataupun ketakbahagiaanku sendiri. Akulah yang menentukan apa takdirku, bukan ditentukan oleh orang lain.”
Orang-orang proaktif membuat pilihan-pilihannya menurut nilai-nilai. Mereka berfikir sebelum bereaksi. “Aku nggak mau kelakuan orang lain merusak suasana hatiku!”
Sederhananya, bersikap proaktif berarti dua hal, yaitu Anda bertanggungjawab atas hidup Anda, dan Anda punya sikap “aku bisa”. Ini dia perbedaan antara orang dengan sikap “aku bisa!” dengan yang “aku tidak bisa!”
Wallahu a'lam bishshowab.

ilustrasi gambar



Dikutip dari Buku “Islam Way For Success”: Qomarruzzaman Awwab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar